PERKEMBANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI INDONESIA
Asalamualikum,
Wr. Wb
pada
kesempatan ini kami akan memberikan informasi mengenai perkembangan gerakan
Bimbingan dan Konseling di indonesia, seperti kita ketahui bersama sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan sistem pendidikan di Indonesia semakin dirasakan
pula kebutuhan akan adanya pelayanan khusus bimbingan dan konseling, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.Sejak indonesia merdeka banyak berbagai
perubahan yang mendasar bagi pelaksanaan pendidikan.Pembangunan dan pembaruan
di bidang pendidikan tidak hanya berlangsung pada tingkat pendidikan dasar,
tetapi juga pada tingkat menengah dan perguruan tinggi.Pada tingkat menengah di
kenal adanya sekolah menengah kejuruan
dan sekolah menengah umum, masing- masing sekolah itu meliputi beberapa
jurusan.Bagaimana menyalurkan siswa ke jurusan-jurusan yang sesuai dengan
bakat, minat dan kemauan siswa.Memperhatikan hal-hal tersebut, maka pada tahun
1960 tepatnya pada tanggal 20-24 agustus 1960 diadakan konferensi fakultas
keguruan dan ilmu pendidikan Di malang
untuk membahas masalah tersebut.Salah satu hasil dari konferensi itu ialah
dimasukkannya ke dalam dunia pendididkan di Indonesia apa yang sekarang disebut
“bimbingan dan konseling”.Inilah langkah awal perkembangan bimbingan dan
konseling di Indonesia.Langkah itu selanjutnya pada tahun 1964 diikuti dengan
pendirian jurusan bimbingan dan penyuluhan di beberapa IKIP di Indonesia
(antara lain IKIP Malang dan IKIP Bandung)Pada tahun 1971 berdirinya proyek
perintis sekolah pembangunan (PPSP) pada delapan IKIP, yaitu IKIP Padang, IKIP
Jakarta, IKIP Bandung, IKIP Yogyakarta, IKIP Malang, dan IKIP Surabaya.Melalui
proyek itu, pelayanan bimbingan dan konseling ikut dikembangkan.Selanjutnya
pada tahun 1975 lahir dan berlakunya kurikulum sekolah menengah umum yang disebut
Kurikulum SMA 1975, yang memuat beberapa pedoman pelaksanaan kurikulum tersebut
salah satunya adalah buku Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan.
Pada tahun 1978 diselenggarakannya
program PGSLP dan PGSLA bimbingan dan penyuluhan sebagai suatu upaya pengangkatan
tamatan jurusan BP yang telah dihasilkan oleh IKIP, tetapi belum ada jabatannya
di samping untuk mengisi kekosongan jabatan guru bimbingan di sekolah. Tahun 1989
lahirnya surat keputusan menteri pendayagunaan apatatur negara No.
026/menpan/1989 tentang angka kredit bagi jabatan guru dalam lingkungan
departemen pendidikan dan kebudayaan. Di dalam bimbingan dan penyuluhan di
sekolah. Di samping itu disinggung pula danya pengaturan kenaikan pangkat
jabataan guru pembimbingan, kendatipun tidakbegitu tegas.
Tahun 1989 lahirnya UU republik indonesia
No. 2 tahun 1989 tentang sistem
pendidikan nasional. UU ini selanjutnya disusul dengan lahirnya peraturan
pemerintah No. 28 dan 29 yang secara tegas mencantumkan adanya pelayanan BK
pada satuan-satuan pendidikan (masing-masing Bab X oasal 25, Bab X pasal 27).
Tahun
1991 s.d. 1993: (1) Dibentuk divisi-divisi dalam IPBI, yaitu: (a) Ikatan
pendidikan konselor Indonesia (b) Ikatan guru pembimbing indonesia (c) Ikatan
sarjana konseling indonesia. (2) Diperjuangkan oleh IPBI jabatan fungsional
tersendiri bagi petugas bimbingan di sekolah. Diyakini apabila jabatan
fungsional tersendiri itu terwujud, maka upaya profesional pelayanan bimbingan
dan konseling akan lebih terjamin untuk dapat terlaksana dengan berhasil.
Dengan diberlakukannya Kurikulum 1994, mulailah ada
ruang gerak bagi layanan ahli bimbingan dan konseling dalam sistem persekolahan
di Indonesia, sebab salah satu ketentuannya adalah mewajibkan tiap sekolah
untuk menyediakan 1 (satu) orang konselor untuk setiap 150 (seratus lima puluh)
peserta didik, meskipun hanya terealisasi pada jenjang pendidikan menengah.
Sejumlah hal dilakukan sebagai konsolidasi profesi sehingga
Bimbingan dan konseling menjadi profesi yang utuh dan berwibawa antara lain
kata penyuluhan menjadi konseling, BK di
sekolah hanya dilakukan oleh guru Pembimbing, dan lain sebagainya. Pada
tahun 2001 dalam kongres di Lampung Ikatan Pertugas Bimbingan Indonesia (IPBI)
berganti nama menjadi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN).
Sekianlah informasi yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi kalian semua. kami juga mengharapkankan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
Wassalamualikum.
wr.wb
Daftar Pustaka
Prof.Dr.H.Prayitno,M.Sc.Ed.
dan Drs. Erman Amti, 2013, DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING, Jakarta: Rineka Cipta
Sejarah perkembangan bimbingan dan konseling,
diakses pada tanggal 1 mei 2017, dari http://paul-arjanto.blogspot.co.id/2011/06/sejarah-perkembangan-bimbingan-dan.html
Komentar
Posting Komentar